Kenalan dengan I Gusti Ketut Pudja, Sosok Yang hadir dalam Uang Baru Rp 1000 Logam !
Lensaremaja.com – Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan pengumuman mengenai beberapa nama pahlawan yang telah terdapat pada setiap pecahan uang Rupiah baru. Salah satunya ada nama pahlawan yang berasal dari Bali, yaitu I Gusti Ketut Pudja.
Gambar pahlawan tersebut terdapat pada pecahan uang logam Rp 1000. Tak banyak orang yang telah mengenal sosok pahlawan I Gusti Ketut Pudja ini. Bahkan untuk warga adat Bali, selain I Gusti Ngurah Rai, telah mucul gambar sosok pahlawan yang terdapat pada mata uang Indonesia.
Pada saat pengenalan yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia, diceritakan kalau I Gusti Ketut Pudja adalah sosok putra yang berasal dari pasangan I Gusti Raka dan Jero Ratna Kusuma, disebutkan juga tanggal kelahiran dari pahlawan asal Bali ini yang tepatnya pada 19 Mei 1908.
I Gusti Ketut Pudja yang memiliki kiprah yang sangat baik bagi politik nasional yang telah dilakukannya, hal ini mulai terlihat ketika Pemerintah Angkatan darat XVI Jepang yang telah merencanakan pembentukan panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pembentukan tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1945. Dalam pembentukan panitia yang telah dilakukan tersebut, juga telah diketuai oleh Presiden Soekarno pada masa itu. I Gusti Ketut Pudja yang telah dipilih menjadi salah satu anggota dari PPKI yang telah mewakili Sinda Kecil yang pada kala itu termasuk Bali dan Nusa Tenggara.
Tidak hanya itu, nama pahlawan asal Bali ini juga telah terlibat dalam perumusan masalah teks proklamasi yang telah dilakasanakan di Laksamana Maeda, perumusan tersebut dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945.
Setelah itu, I Gusti Ketut Pudja juga telah menjadi saksi dari sejarah penting bangsa Indonesia, yang telah terjadi pada Jalan Pengangsaan Timur nomor 56 Jakarta. Sedangakan Soekarno yang telah mengangkatnya menjadi Gubernur Sunda Kecil pada tanggal 22 Agustus 1945.
Selain itu, Pudja memeberikan perintah kepada para pemuda untuk melakukan pelucutan senjata Jepang yang pada saat itu sebagian yang masih ada di Bali. Akan tetapi, pada akhir 1945 dirinya juga sempat ditangkap oleh tentara Jepang.
Ada hal yang paling luar biasa yang terkait dengan perumusan Pancasila. Pada saat Presiden Soerkarno sudah mencetuskan dan memaparkan isi dari sila kesatu dan kelima, I Gusti Ketut Pudja adalah orang yang pertama menolak isi Pancasila sebelum disahkan. Sehingga pada akhirnya telah disepakati pada sila ke satu berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
baca juga : Berita Terkini: Inilah Penampakan Uang Baru Rupiah Emisi 2016!