Berita Hari Ini: Penembak Dubes Rusia Di Turki Adalah Mantan Polisi ?
Lensaremaja.com – Salah seorang pria yang berpakaian rapi dengan mengenakan jas yang telah berdiri dibelakang Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov. Pada saat itu dirinya sedang malakukan pembukaan acara pemeran di sebuah galeri Ankara, Senin 19 Desember 2016.
Tak disangka pria tersebut telah menjadi tersangka penembak Dubes Rusia, pada saat itu dirinya telah mengaluarkan pistolnya dang mengarakan tembakan tersebut ke arah Dubes Rusia dengan delapan tembakan.
Pelaku penembak Dubes Rusia ini juga sempat berteriak, Rusia akan menghadapi aksi balas dendam untuk Suriah,” demikian dikutip dari Tass, Selasa (20/12/2016).
Pelaku yang telah teridentifikasi adalah orang yang sebagai Mevlut Mert Altintas. Pria yang memiliki umur 22 tahun ini adalah salah satu mantan polisi Turki, yang telah dilakukan pemecatan tekait setelah penyelidikan atas kudeta 15 Juli 2016 lalu yang telah gagal menggulingkan Rezim.
Pelaku penembak Dubes Rusia ini juga telah dikabarkan sempat bergabung dengan anggota pasukan anti huru-hara di Ankara.Altintas diduga pelaku masih terkait dengan organisasi FETO yang telah dikaitkan dengan Fethullah Gulen.
Pelaku ini yang dapat masuk ke galeri dengan menyamar sebagai seorang polisi, dirinya yang telah masuk menggunakan identitas palsu tersebut telah tewas ditangan petugas pada saat kejadian penembak Dubes Rusia dilakukan.
Identitas dari pelaku tersebut terbongkar dari pernyataan yang telah diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, yang telah mengatakan pelaku tersebut sempat begabung dalam kesatuan polisi anti huru-hara selama 2,5 tahun.
Terkait dengan adanya penembak Dubes Rusia ini, Wali Kota Ankara, Turki, Ibrahim Melih Gokcek, telah menyalahkan kepada ulama Fethullah Gulen. Hal ini terkait dengan pelaku yang telah diselidiki terkait dengan upaya kudeta yang telah disebutnya didalangi oleh Gulen.
Dalam video yang telah beredar di Media sosial, pelaku penembak Dubes Rusia ini juga telah meneriakkan beberapa kalimat, salah satunya adalah, “Jangan lupakan Aleppo! Jangan lupakan Suriah!”
Pelaku juga sempat memberikan perintah kepada seluruh orang yang ada di galeri untuk mundur dalam bahasa Turki, dirinya yang tengah membawa senjata ini juga telah diarahkan kepada beberapa orang yang ada di galeri.
“Hanya kematian yang bisa membuatku pergi dari sini. Semua orang yang ambil bagian dalam penindasan suatu saat akan membayar perbuatannya,” teriaknya.
baca juga : Berita Terkini: Pemilu AS Diwarnai Dengan Insiden Penembakan !
