Haul Ke-7 Gus Dur, Mantan Bapak Presiden Sekaligus Gelar Bapak Tinghoa Indonesia !

0
835
Share on Facebook
Tweet on Twitter
gus-dur
Copyright ©Warta.Sumedang

Haul Ke-7 Gus Dur, Mantan Bapak Presiden Sekaligus Gelar Bapak Tinghoa Indonesia !

Lensaramaja.com – Almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada Haul ke-7 ini, akan digerlar pada mala ini, rencananyan akan dilakukan di Kompleks Al-Munawwaroh yang barada di Jalan Warung Silah 10 Ciganjur Jakarta Selatan.

Untuk merayakannya, dalam Haul ke-7 ini telah mengambil tema Ngaji Gus Dur: Menebar Damai Menuai Rahmat. Mediang Presiden Republik Indonesia ke-4 ini telah mendapatkan sebuah kehormatan sebagai Bapak Tionghoa Indonesia.

Gelar ini telah diberikan oleh komunitas Tionghoa Semarang, Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong (Rasa Dharma), pemberian tersebut telah dilakukan pada Minggu, 24 Agustus 2014 lalu. Pemberian ini dilakukan karena jasa-jasanya.

Perkumpulan Rasa Dharma yang telah memberikan Gus Dur srbagai Bapak Tionghoa Indonesia, hal ini karena jasanya yang telah berhasil menjadikan semua warga negara Indonesia menjadi setara. Warga negara yang merupakan orang kelahiran Tionghoa yang telah diberikan hak yang telah sama dengan pribumi, termasuk juga dalam politik.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan menceritakan, terkait dengan jasa Gus Dur yang telah membebaskan warga keturunan Tionghoa dari diskriminasi , ada beberapa ceritanya.

wakil-sekretaris-jenderal-partai-kebangkitan-bangsa-daniel
Copyright ©konfrontasi

Daniel Johan sebelum tahun 2000, yang pernah memiliki impian untuk menjadi Dewan Perwakilan Rakyat, tidak hanya itu, dirinya juga ingin duduk di jajaran elite dalam Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu partai yang sebelumnya didirikan oleh Nahdlatul Ulama.

Diketahui, pria dengan kelahiran Jakarta, 10 April 1972 ini adalah orang yang merupakan keturunan dari Tionghoa da memiliki agama Budda. Pada saat itu Daniel merasa sulit untuk menitih kariernya dalam dunia politik terlebih duduk di jajaran elite partai.

Akan tetapi, pada tahun 1999 kondisi partai di Indonesia ini telah mengalami perubahan. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar NU, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang telah menjadi Presiden RI ke- 4.

Disitulah, pada tahun 2000 Daniel yang telah mendapatkan telepon dari Staf Presiden Gus Dur, dalam telepon tersebut meminta kepada dirinya untuk medatangi Istana Kepresidenan, untuk melakukan makan bersama dengan orang nomor 1 di Indonesia itu.

“Saya anak muda, bukan siapa-siapa diundang makan pagi oleh Presiden Gus Dur,” kenang Daniel pada Kamis (22/12/16).

baca juga : Berita Ahok Hari Ini: Ahok Tetap Minta ‘Video Gus Dur’ Ditayangkan pada Sidang Pembuktian!

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY