Sri Bintang Pamungkas Inginkan Mandat Jokowi-JK Dicabut !
Lensaremaja.com – Salah satu tersangka dalam dugaan kasus makar Sri Bintang Pamungkas atau SBP yang telah mejalani pemeriksaan tarkait dengan kasus yang telah menjeratnya, dan juga pemeriksaan lanjutan juga sudah dilakukan.
Setelah menjalani pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian ini, dirinya telah mengatakan kalau masih bersikukuh, hal ini terkait dengan adanya penolakan yang telah dilakukan di-BAP, yang sebelumnya menudukan kepada dirinya.
“Apa yang dituduhkan pada saya itu sembarangan. Gegabah,” ujar Sri Bintang di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (22/12/2016).
Pihaknya yang telah menjalani pemeriksaan terkait dengan usah makan yang akan dilakukan tersebut selama kurang lebih tiga jam. Dalam pemeriksaan yang telah dilakukan tersebut, Sri Bintang Pamungkas yang bersikukuh dirinya tidak melakuka usaha makar seperti apa yang telah dituduhkan sebelumnya.
“Saya sejak awal menyatakan tak mau lebih dari jam 5. Saya pun tidak mau diperiksa. Pada akhir pemeriksaan ini masih ditanyakan lagi. Apa mau diperiksa lagi? Enggak mau. Jadi enggak usah undang saya,” tegas dia.
Pemeriksaan yang telah dilakukan pihak penyidik ini diperkirakan Sri Bintang Pamungkas telah menjawab delapan poin penting. Dan salah satunya dalah, dirinya mengatakan kalau pihak penyidik tidak akan menemukan bukti yang kuat yang telah menyatakan kalau dirinya telah melakukan makar seperti pada yang diduga.
“Karena yang saya tuntut adalah Sidang Istimewa MPR dan itu sangat konstitusional. Kalau mau dibikin heboh, itu revolusi yang konstitusional,” ucap Sri Bintang Pamungkas.
Revolusi yang telah dimaksud oleh Sri Bintang Pamungkas ini adalah dengan mengganti pemerintahan Jokowi-JK dengan yang baru. Sehingga dengan ini dirinya menyatakan akan terus melakukan oposisi untuk hal tersebut.
Sri Bintang Pamungkas juga mengatakan akan memberikan perlawanan pada kekuasaan tersebut, langkah tersebut akan terus dilakukannya setelah dia anggap semuanya selesai, yaitu kembali ke dalam UUD 45. “Saya akan tetap melakukan oposisi, perlawanan pada kekuasaan ini sampai saya anggap selesai, yaitu kembali ke UUD 45, cabut mandat Jokowi-JK, dan pembentukan pemerintah baru,” tandasnya.
