Jembatan Cisomang Tol Purbaleunyi Retak, Truk Dilarang lewat Mulai Malam Ini !
Lensaremaja.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menerima laporan dari PT Jasamarga, laporan yang telah dilakukan ini berhubungan dengan adanya pergeseran (deformasi) yang terjadi pada dua pilar Jembatan Cisomang, di Jalan Tol Cipularang tepatnya di KM 100+700.
Pergeseran yang telah terjadi pada pilar tersebut lantaran adanya sebuah beban yang telah melalui Jembatan Cisomang melebihi batas. Sehingga pilar tersebut tidak kuat untuk menyangga jembatan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi mengatakan, telah ditemukan adanya pergeseran pada sambungan jembatan yang memiliki panjang 53 centimeter (cm). Sehingga dengan ini, pihakanya sudah melakukan koordinasi dan meminta kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan PT Jasa Marga (Persero) untuk segera melakukan penerapan pembatasan lalu lintas.
Sehingga kendaraan yang hanya diperbolehkan melintas pada Jembatan Cisomang ini adalah mobil dengan golonga I. Sehingga dengan ini tidak akan menambah lebar dari pergeseran yang terjadi pada pilar jembatan ini.
“Pada hari Kamis, 22 Desember 2016 diperoleh hasil bahwa telah terjadi pergeseran pada pilar kedua sepanjang 53 cm yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan. Kita perlu batasi beban yang lewati jalan tersebut. Yang boleh hanya mobil golongan 1,” ujarnya di Jakarta, Jumat (23/12/16).
Apihaknya juga telah mengatakan, kalau pemerintah nantinya akan memberikan penanganan khusus dengan adanya pergeseran yang telah terjadi pada Jembatan Cisomang, hal ini akan dilakukan selama kurang lebih tiga bulan kedepan.
“Mulai tadi malam jam 00.00 hanya kendaraan gol 1 yang boleh. Kita batasi. Waktu penanganan ini 3 bulan. Kita akan evaluasi terus. Kita akan pelajari penyebab pergerakan tersebut,” sambungnya.
Arie yang juga telah melakukan permintaan kepada Jasamarga dan BPJT untuk segara melakukan pengecekan di beberapa titik Jembatan Cisomang secara intensif setelah adanya kejadian tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal kedepannya yang tidak diinginkan dengan adanya pergeseran ini.
“Harus dilakukan monitoring intensif dan penanganan untuk tingkatkan kembali keamanan jembatan tersebut. Ini sudah dilakukan oleh BPJT dan ditindaklanjuti Jasa Marga sebagai operator,” tuturnya.
baca juga : Berita Hari Ini: Begini Penampakan Jembatan Kuning Di Bali Usai Runtuh !