Begini Penjelasan Panitia Soal Siswi SMP Diminta Lepas Jilbab Untuk Kejuaraan Karate di Magetan !
lensaremaja.com – Baru-baru ini telah viral terkait dengan adanya broadcast yang telah beredar pada media sosial, dalam hal ini telah membahas seorang siswi SMP yang telah menyatakan mundur dalam kerjuaran karate di GOR Magetan, Jawa Timur yang telah menolak untuk melepas jilbabnya.
Dirinya yang telah sebut-sebut telah dimintai juri untuk melakukan pelepasan jilbab sebelum melakukan pertandingan. Dari Broadcast tersebut telah disebutkan ada beberapa peserta yang juga telah mengenakan jilbab.
Dengan adanya perintah dari sang juri, siswi SMP diminta lepas jilbab dan satu per satu melakukan pelepasan kepada jilbab yang telah dikenakan sebelumnya. Namun berbeda dengan Auliya yang telah menolah perintah tersebut, sehingga dengan ini dirinya memilih untuk mundur dari pertandingan itu.
“Ya udah. Nggak bisa (bertanding),” kata Auliya dalam broadcast.
Dengan keputusan yang telah diambil oleh Auliya mengenai siswi SMP diminta lepas jilbab dari juri ini, gadis ini telah mendapatkan banyak pujiian dari beberapa netizen. Mereka yang telah menyebutkan Auliya adalah pemenang dalam kejuaraan tersebut.
Dirinya adalah petarung yang sebenarnya, karena dirinya telah melakukan tekadnya untuk tetap berpegang teguh pada agamanya. Dari banyak komentar yang telah dituliskan tersebut ada salah satu komentar dari seorang ustaz mengenai siswi SMP dimintai lepas jilbab.
Pada intinya dirinya menjelaskan banyak seorang atled yang telah mengenakan jilbab, menurut World Karate-do Federation (WKF) telah memberikan aturan khusus sial jilbab. Biasanya atlet akan diberikan waktu 1-1,5 menit untuk melakukan penggatian hijabnya. Dan jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi maka akan didiskualifikasi.
“Mungkin ada pelatih atau official kurang paham soal itu. Wasit meminta atlet mengganti hijab, bukan melepas hijab,” tutur sang ustaz dalam broadcast mengenai siswi SMP diminta lepas jilbab.
Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Federasi Karate-do Indonesia Cabang Magetan, Pengayoman telah membenarkan dengan adanya kejadian siswi SMP diminta lepas jilbab dalam perlomnbaan karete.
Auliya yang merupakan siswi SMP diminta lepas jilbab oleh juri pada kejuaraan karate piala Bupati Magetan 2016, dalam perlombaan ini telah diselenggarakan oleh Forki Magetan di GOR Mageti pada 22-24 Desember 2016.
“Sebenarnya tidak ada perintah wasit untuk membuka hijab,” ungkapnya.
Pihaknya juga menambahkan, kalau mengenai siswi SMP diminta lepas jilbab ini ada kesalah pahaman. Sebelumnya pada satu hari sebelum melakukan pertandingan panitia sudah memberikan beberapa aturan mengenai pertadingan yang resmi dari WKF, yang salah satunya mengenai penggunaan jilbab.
“Selesai technical meeting, harusnya official kan mempersiapkan atletnya. Misalnya, dia belum memiliki (hijab), bisa membeli hijab sekitar GOR,” papar Pangayoman.