Lawan Ahok-Djarot, Anies-Sandi Jajal Strategi Baru Ini di Putaran Kedua Pilkada DKI!
Lensaremaja.com – Putaran kedua Pilkada DKI akan dilakukan oleh dua pasangan calon yang meraup suara paling banyak. Mereka adalah pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang berhasil duduk diposisi kedua dan tiga.
Akan tetapi Pilkada putaran kedua yang akan dilakukan pada April mendatang memang ada sedikit perbedaan. Diantaranya adalah kedua pasangan yang telah bisa melakukan kampanye lagi seperti pemilihan sebelumnya.
Sejalan dengan aturan yang telah diterapkan tersebut calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan memberikan pernyataannya. Ia mengaku bersama tim sedang memikirkan cara untuk menarik simpati warga.
Cara yang digunakan tapi bukan dengan melakukan kampanye seperti aturan sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan oleh calon yang berpasangan dengan Sandiaga Uno saat berada di Kantor DPP Gerindra.
Nampaknya itu juga sebagai salahs atu jawaban dari strategi Anies yang akan dilancarkan untuk putaran kedua Pilkada DKI. Seperti diketahui jika lawan politik mereka Ahok-Djarot telah kembali aktif menjabat sebagai kepala daerah.
Untuk strategi khusus lainnya baik Anies maupun Sandi akan mengabari lebih lanjut. Dan hingga saat ini memang belum ada strategi khusu lain yang akan digunakan untuk menarik perhatian masyarakat.
Pernyataan mengenai putaran kedua Pilkada DKI juga diungkapkan oleh wakil Anies yaitu Sandiaga Uno. Ia mengharapkan seluruh pihak mengawasi semua yang dilakukan oleh pasangan yang telah aktif.
Lebih lanjut Sandi mengatakan jika hal tersebut tak terlalu ia hiraukan dan memilih untuk diam. Ia enggan untuk memikirkan hal yang berbau negatif dan lebih memilih untuk menyikapi pasangan petahana.
Sebelumnya Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti oleh tiga pasangan calon yaitu Agus-Sylvi, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Akan tetapi pasangan nomor urut satu tak dapat lolos karena hanya mendapatkan perolehan suara di posisi ketiga.
Sementara itu putaran kedua Pilkada DKI akan dilakukan April mendatang oleh dua pasangan. Hal tersbut lantaran tak ada satupun pasangan yang bisa mendapatkan suara mencapai 50%.
baca juga : Inilah Penyebab Ahok-Djarot Gagal Menang Satu Putaran di Pilkada DKI 2017 Menurut Analis Politik!
