Mengerikan, Seniman Ini Adakan Event ‘Makan Mayit’ dengan Tujuan Lakukan Eksperimen Sosial

0
980
Share on Facebook
Tweet on Twitter
makan mayit
copyright©twitter

Mengerikan, Seniman Ini Adakan Event ‘Makan Mayit’ dengan Tujuan Lakukan Eksperimen Sosial

Lensaremaja.com – Seni yang baik ialah seni yang merupakan seni yang berangkat dari pertanyaan dan kegelisahan sang pembuat. Namun apa yang terjadi jika kegelisahan tersebut dalam bentuk seni yang kontroversial. Bukan pujian yang didapat namun cacian yang didapat. Setidaknya hal tersebut yang dialami oleh seniman yang telah viral duperbincangkan.

Event Makan Mayit, begitu seniman ini menyebutnya. Menjadi sorotan publik setelah Keenan Pearce. Telah mengunggah video dalam instagram stories. Dalam video tersebut Keenan terlihat mempermainkan jelly berwarna merah dan berbentuk seperti janin bayi.

Rupanya hidangan tersebut ditemukan dalam acara Makan Mayit yang diadakan di Kemang Timur Jakarta. Sabtu (25/2) lalu. Terlihat beberapa janin bayi dalam sepiring tersebut. Sontak memnbuat ramai khalayak publik.

makan mayit
copyright©twitter

Event makan mayit ini mendapat banyak perhatian publik karena merasa tindakan memakan hidangan berbentuk janin bayi atau sepiring berupa boneka yang dilubangi di disi makanan tersebut merupakan bentuk antipati dan menyinggung beberapa ibu yang mengalami keguguran pada masa kehamilan.

Sementara itu, sang seniman justru acara ini diadakan untuk mengungkapkan kegelisahan atas komsumsi ASI Yang juga praktik Steam cell yang menurutnya mirip dengan tindakan konibalisme dalam bentuk seni.

Dalam event tersebut selain menyajikan hidangan dalam bentuk janin bayi, otak  atau bgain tubuh lainnya. Bahakn yang digunakan merupakan ekstrak ASI dan juga ekstrak keringat bayi. Netizen yang mengetahui merasa bahwa event ini bukan lagi seni namun tindak psikopatik.

makan mayit
copyright©twitter

Tak hanya berdalih bahwa pemerannya murni seni. Sang seniman Natasha Gabriella Tontey ini juga menyatakan bahwa event Makan Mayit merupakan eksperimen sosial. Oleh sebab itu, seniman yang pernah tinggal di Jepang ini sampai mengadakan event kanibal dua kali.

Menurutnya event ini diadakan juga sebagai bentuk protes politis dan sosial akan kasus Sumanto. Karena merasa tidak nyaman dengan Event Makan Mayit ini, pengguna internet melayangkan protes melalui media sosial dan merasa bahwa seni yang dibuat oleh Natasha tersebut sudah melewati batas kemanusiaan.

Baca Juga Gurmeet Choudhary Pemain Serial Geet Cerita Perampokan yang Menimpanya Saat Rayakan Ulang Tahun di Thailand

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY