Mencintai Diri Sendiri

Banyak orang salah mengartikan “mencintai diri sendiri” sebagai suatu keegoisan, karena mereka dan kita tidak tidak benar-benar tahu apa itu cinta. Mencintai diri sendiri berarti menyayangi diri sendiri dan tidak melakukan apa pun yang bisa melukai baik tubuh, pikiran atau jiwa kamu. Alasan lain mengapa kita perlu mencintai diri sendiri adalah bahwa kita tidak bisa mencintai orang lain sebelum kita mencintai diri sendiri.

Menemukan Cinta

Carilah di dalam dirimu sendiri karena di situlah asal datangnya cinta. Cinta datang dari kesediaan dalam hati kita untuk mencintai , meraih diri kita sendiri dengan tujuan mencapai tingkat kesadaran yang lebih dalam. Kamu harus memberi diri kamu apa yang tidak diberikan oleh orang lain seperti misalnya belas kasih, pengertian, kasih sayang , dan pendorong semangat.

Mencintai diri sendiri berarti menerima dirimu apa adanya. Kamu bisa berusaha menjadi yang terbaik dari kamu, tapi ada hal-hal dasar yang tidak dapat kamu ubah seperti tinggi badan, bentuk tubuh , ras. Jika kamu menerima dirimu, bahkan ketidaksempurnaanmu, maka kamu dapat mulai menapaki langkah menuju tingkat kesadaran spiritual.

Menerima Perasaanmu

Bagian terpenting dalam menerima diri kamu seutuhnya adalah menerima perasaan-perasaanmu, termasuk yang negatif seperti kesedihan, takut, kemarahan atau apapun itu. Hanya dengan menerima perasaan dan mengerti  dari mana asalnya maka akhirnya kita bisa melepaskan respons negatif kita, seperi takut dan marah, dan terbebas lagi. Perasaan bisa menyebabkan rasa sakit, dan tidak heran jika kita ingin melarikan diri dari perasaan dengan menekannya terus. Perasaan harus dihadapi dan dipahami.

Jika kamu marah coba tanyakan pada dirimu sendiri,  “dari mana rasa marah ini datang? Mengapa aku merasa marah?”. Ingatlah kembali tindakan-tindakan atau kata-kata yang membuatmu marah dan temukan penyebabnya. Penyebab yang pasti jarang merupakan penyebab akar. Penyebab ini tersembunyi dalam dirimu dan perlu adanya pemeriksaan diri untuk memahami. Ketika kita akhirnya mengerti bahwa kemarahan kita berasal dari rasa sakit yang terkubur dalam diri kita, maka kita telah menemukan sumber kemarahan kita. Lalu hal aneh terjadi. Kemarahan kita tiba-tiba mulai mencair dan kita segera terbebas darinya. Terbukti hanya dengan memahami perasaan tersebut dengan merasakannya, mencoba mengerti, kemudian kita dapat melepaskannya.

Belajar menerima

Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, biarkan saja seperti itu. Menolaknya akan buang-buang energi. Dengan begitu, kita dapat memahaminya. Bersedia menjalani apa yang benar-benar terjadi , suatu kebenaran, membuat kamu bisa melihat hal-hal sebagaimana adanya dan membiarkannya membawa kita menuju ke realita. Jika kita mencapai taraf ini , maka kamu telah memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahmu. Jadi, apapun yang terjadi dalam kehidupanmu, terimalah, rasakan, pahami, lalu selesaikan masalahnya. Dengan begitu rasa sakit yang kamu rasakan pada akhirnya hilang lalu muncul penyembuhan spirit.

Cinta yang Sebenarnya

Diri kamu yang sebenarnya adalah spirit, dan jika kamu benar-benar mencintai dirimu, secara insting kamu tahu bahwa selalu melakukan apa yang kamu inginkan adalah buruk bagimu. Anak-anak dan remaja yang keinginannya selalu dipenuhi akan menjadi manja, tempramental, dan susah bersosialisasi. Dia tidak akan pernah merasa cukup dan puas.

Hanya ada satu hal yang harus kita jadikan sbagai motivas kita, yaitu cinta. Maka cintailah diri sendiri. Terimalah segala kelebihan dan kekuranganmu sehingga kamu akan menyadari keunika dirimu sendiri. Dan kamu akan merasa bahagia menjadi dirimu tanpa memakai topeng apapun. Terakhir, kamu bisa mencintai orang lain sama besarnya citamu pada dirimu sendiri.

 

Sumber: The Choice Is Yours (Bonnie M.Parsley)

/*---related post---*/
/*---end related post---*/